Sabtu, 10 Januari 2009

Sebuah "Nasehat" untuk ARJ,BN,UD, Menjelang Pergantian Tahun

Penghujung Tahun 2008 adalah sesuatu yang sangat menyesakkan. Karena sekecil apapun kesalahan, meskipun kesalahan itu dalam ukuran orang kebanyakan mungkin kesalahan yang biasa-biasa saja. Tapi dalam kamusku itu adalah kesalahan terbesar yang pernah ada dalam hidup. Kesalahan yang sebenarnya dikarenakan ketidakberdayaan melawan keserakahan angkara si musuh bebuyutan insani. Bisa jadi kita bisa melupakan begitu saja, dan menyimpannya dalam-dalam untuk diri sendiri. Itu memang benar adanya di dunia yang fana ini. Tetapi sesuatu Sebab itu pasti akan ada Akibatnya. Menyakiti orang lain, bisa jadi dengan berusaha menghindari orang yang kita sakiti, akan menjadikan lega dalam kefanaan di mayapada ini. Tetapi semua itu ada perhitungannya. Allah pasti berhitung dengan apa yang sudah lakukan di duniaNya yang fana ini. Sekecil apapun itu, Allah akan ganjar dengan yang setimpal bahkan berkali-kali lipat.

Kesalahan yang kita perbuat terkait dengan pengingkaran tentang hukum-hukumNya harus dibarengi dengan taubat yang sejati, dalam bahasa agama Taubatan Nashuha. Tetapi kesalahan yang terkait dengan sesama manusia, tidaklah cukup dengan pertobatan. Haruslah ada permaafan dari orang yang pernah kita sakiti. Selama belum ada kata maaf dari orang yang pernah kita sakiti, maka andainyapun kita ditakdirkan bernasib baik ketika di padang mahsyar kelak, maka Nasib Baik itu akan digantung untuk sementara, menunggu kata maaf dari orang yang pernah kita sakiti. Sangat mengerikan.

Tanpa disadari, kerapkali kesalahan itu datang tanpa mampu kita menolaknya. entah karena keadaan, atau apapun alasannya. Kita harus belajar dari kesalahan itu. Karena kalau itu terulang untuk hal yang sama, tidaklah ada bedanya kita dengan keledai. Yang terperosok dalam lubang yang sama berkali-kali.

Untuk UD, kamu luar biasa dalam memahami persoalan. Jiwamu terlalu tangguh meski kamu sepaham dengan BN bahwa kesalahan itu adalah sulit diterima. Tapi katanya BN sudah memahami bahwa dia harus segera minta maaf kepadamu dan AJR.
Toh BN sangat jujur dan dia memahami bahwa kalian sepakat bahwa hal semacam itu tidak boleh terjadi dalam sebuah "Perjalanan". Karena kalian sudah sepakat sebelum memulai perjalanan, relung hati tidak boleh terisi oleh awak yang lain. Awak bahtera hanya kalian berdua.
Dan BN sudah ber-azzam dalam hati, padamu, dan dihadapan Allah bahwa itu tidak boleh terjadi lagi.
Yach masalahnya ARJ yang juga merasa tersakiti apakah dia bisa memaafkan kesalahan itu.

BN, permohonan maaf adalah sekedar kewajiban. Perihal dia tidak memaafkan, biarlah Allah yang lebih tahu bagaimana harus berhitung. Yang pasti keikhlasan permohonan maaf itu adalah yang utama. Kalaupun ARJ tidak mau memaafkan jangan terlalu dipikirkan. Karena semakin kamu dikejar rasa bersalah maka semakin tidak terkendali apa yang seharusnya kamu lupakan.

BN, nasehatku, Jangan pernah membuka peluang relung hatimu diisi yang lain. Cinta dan Kasih sayang UD terlalu besar kepadamu. Dan semoga AJR dalam hal lain, bisa menerima permohonan maafmu dan doakan saja dia selalu, karena kesalahan itu hanya ditebus dengan maaf dan doa yang tulus, tidak ada tendensi apa-apa kepadaNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar