Selasa, 03 Agustus 2010

Kuingin memanggilmu, wahai Ayahnda
terutama ketika semangatku sedang terjun bebas,
kuingin membuka lembar-lembar kisahmu
pada alinea-alinea yang berkisah tentang masa kritis
yang mampu kau lewati

Kuingin mengenangmu, wahai Ayahnda
lebih-lebih saat jiwaku sedang rapuh,
aku ingin...
sepatakatamu yang melecutku kembali....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar