Saya pikir ini adalah kota kesekian yang harus kusinggahi (meski sebenarnya : balik kucing) dalam perjalanan menghabiskan waktu dalam kehidupan ini. Bandung.... tidak pernah membayangkan sebelumnya bisa kembali lagi ke kota ini. Kota yang pertama kali aku singgahi beberapa tahun lalu. Tapi sekarang jauh lebih sumpek, jalan2 utama banyak yang rusak, dan yang pasti seiring dengan semakin sesaknya kota ini, semakin hareudang (sumuk, panas). Tapi sepanas2nya bandung, tetep aja masih lumayan dibanding kota2 megapolitan lainnya. Apalagi dibanding surabaya atau Jakarta. Dua kota yang sempat juga aku singgahi beberapa tahun. Hmm....banduuung....banduuung.... kayak iklan di tivi *jogjaaa...jogjaaa...*
Banyak orang yang mengimpikan hidup dan tinggal dikota ini. Tapi kalau saya, actually gak seberapa. Paling mengesankan itu sebenarnya Banyuwangi. Kota yang relatif kecil, kehidupan seakan teratur. untuk mencapai suatu tempat bisa ditarget waktunya. Semuanya serba normal. Orang2nya juga cepet akrab. Apalagi sudah mulai banyak teman disana. Banyuwangi, mungkin kita harus berpisah untuk tidak kembali lagi *smile*. Sekaligus Jawa Timur, malang, surabaya.... kita juga harus berpisah setelah beberapa tahun ini aku sudah akrab dengan kultur, kebiasaan2, dan lain sebagainya. Terlalu banyak kenanganku di dua kota itu.
walaupun pada awalnya tidak membayangkan juga bisa merantau ke jawa timur bahkan menghabiskan tidak kurang dari satu windu disana.
Bandung sepertinya dengan udaranya cukup bersahabat, cukup inspiratif. Kayaknya bakat terpendam bisa diasah lebih tajam di kota ini. Tapi sekarang udah jarang baca itu suatu kendala pastinya. Apalagi waktu luang paling sabtu minggu, kalau masih kerja seperti ini. Ah sudahlah, mengalir saja. Begitu banyak orang bisa dengan bekerja seperti biasa, tetap bisa meluangkan waktu untuk sekedar ketak-ketik sesuatu. Mungkin bisa dimulai dengan menulis cerita pengantar tidur untuk 3 jagoanku. Toh udah biasa improvisasi kalau mereka minta cerita. Kan kalau dituangkan dalam tulisan bisa lebih sempurna dongengnya. Kalau inget si Mamam, jadi pengen ketawa. Bii...cita bii.... Jadilah sebuah cerita sekejap, meski kadang pusing kalo suruh ngulangi besoknya. Yang kerajaan Gelungan, kerajaan pencalang. Ntah itu darimana ceritanya, pokoknya jadi sebuah cerita dan dia bisa tertidur pulass *smile*.
Pekerjaan seperti ini dengan penyakit seperti ini juga, rasanya tidak terlalu bagus untuk diteruskan. Tapi mau jadi apa ya. Paling tidak umur 40 harus berhenti. Tidak sampai separuh dasawarsa harus sudah punya usaha lain yang lebih santai. Yang tidak perlu harus olahraga otak mulu tiap hari. Kuliner sepertinya yang gak ada matinya. pasti dicari orang. atau apa ya....
Tapi asyik juga, malam bisa tidur nyenyak sambil menyalurkan bakat paling tidak untuk diri sendiri dulu, ya sukur2 bisa bermanfaat buat anak2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar