Sejatinya, dimanapun kita berada, sebenarnya tidak ada masalah. Karena ketenangan bathin itu datangnya dari Allah.
Kalau kita lihat banyak orang shalih justera bisa menghasil karya besar ketika raga mereka justeru terbelenggu.
Buya Hamka misalnya, bisa menyelesaikan karya yang sangat monumental. Tafsir Al-Azhar justeru dapat beliau rampungkan ketika raganya terbelenggu oleh penjara. Bahkan atas karyanya tersebut beliau dianugerahi Doctor Honoris Causa.
Lalu Sayyid Qutb. Justeru ketika raganya dipenjara, sebuah karya yang bisa menginspirasi jutaan kaum islam untuk peduli pada agamanya, yaitu Tafsir Fizhilalil Qur'an.
Dan banyak lagi kisah-kisah orang sholeh baik dari zaman klasik maupun kisah komtempores, yang mereka justera bisa survive bahkan berhasil dalam kekangan secara lahir, tapi jiwa mereka merdeka.
Sebaliknya, kadang kita menyaksikan dalam hirukpikuk abad modern ini, ditengah pencapaian materi yang semakin tidak terbendung banyak orang yang merasa kesepian. Bahkan tidak jarang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Wahai diri, sebenarnya dimanapun engkau berada, ketenangan selalu akan menyertai selama kamu berusaha dekat dengan Sang Khalik. Penguasa Jagad ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar