Selasa, 15 September 2009

Berdzikir itu bukanlah dengan berteriak2 menyebut kalimat2 thoyyibah, sambil menggeleng2kan kepala, sebagai tanda khusuk. Bukan pula bilangan tasbih yang beribu2, atau ucapan tahlil yang berjuta2. Dzikir itu adalah islam itu sendiri. Artinya berzikir adalah berlaku seperti yang diinginkan islam itu sendiri. Apalah gunanya ucapan2 kalimat toyyibah yang beribu2 itu kalau perilaku justeru kebalikan dari akhlak yang diinginkan islam itu sendiri. Apakah orang yang sedang berzina itu dikatakan islam, maka sesungguhnya dia sudah keluar dari islam ketika dia melakukan dosa itu. Lalu dimana makna zikir selama ini yang kita ucapkan. Dimana makna zikir kalau selepas kita berteriak2 mengumandangkan kalimat toyyibah itu sifat pembohong masih juga melekat dalam diri kita.
Maka apakah orang yang tidak jadi berbohong karena dia ingat akan Allah dan dosa bila ia melakukan perbuatan itu. Itulah makna zikir sesungguhnya.


Bersedekah itu kalau tidak dilatih pasti sangatlah berat. Biasanya sewaktu kita mencoba untuk mengeluarkan lembaran uang kertas, secepat kilat syetan masuk menggoda membisik2. Ngapain lo sedekah, itu uang kan susah nyarinya. Elo dah berkeringat2 mencarinya, masa lo dengan gampannya ngeluarin untuk sesuatu yang gak jelas. Coba kalau uang segitu lo beliin apa, kan udah bisa.
Biasanya emang bisikan2 itu berupa iming2 atau membanding2kan nilai uang yang akan kita keluarin. Maka cara terbaik mengusir godaan2 itu, jangan banyakan mikir. Kalau mau sedekah, ya udah keluarin aja tuh sedekah. Ntar pasti ada ketenangan bathin mesti yang kita keluarkan itu cukup besar. Dijamin....

Kamis, 10 September 2009

malam ke-21, kenapa militansi berbidah tidak terlalu menggebu juga. kecapaian, lelah. pengen sebenarnya menghabiskan malam2 ke depan hanya untuk ibadah. Berat banget rasanya kalau saban hari masih seperti ini. Seharusnya pekerjaan sudah tinggal santainya beberapa hari ini. sehingga ibadah bisa digenjot, maksimal. Siapa yang bisa menjamin ramadhan tahun depan masih bisa ketemu lagi. Memaksimalkan ramadhan bersama kekasihku. Saur bareng, bercengkrama dengan tiga jagoan, buka bareng meski suguhan sederhana, tapi kalau dilalui berdua, nikmat banget rasanya.
mengenai kebiasaan berbuka dan saur denan menu sederhana sudah biasa. Karena memang seharusnya urusan masak memasak seharusnya emang tidak perlu ada perbedaan dengan hari2 sebelum ramadhan. Sekedar untuk membiasakan diri dan mendidik anak-anak supaya tidak terbiasa dengan sesuatu yang berbeda ketika memasuki bulan ramadhan.
Alhamdulillah sudah lama juga anak2 terbiasa dengan suasana "biasa" ketika memasuki lebaran. Tidak harus dengan baju baru, atau segalanya baru. Kalaupun beli baju baru, lakukan saja diluar ramadhan atau tepatnya sebelum masuk bulan ramadhan. katakan, "beli baju" karena kita butuh, bukan karena "ini baju lebaran". Alhamdulillah si sulung sudah terbiasa dengan "kebiasaan" itu.
Pernah sih suatu kali dia tanya, "temen2 kok kalau lebaran ribut beli baju baru mi...?". Kalau ada pertanyaan kritis model begini, yah harus dijawab dengan bijak. "kan bajumu masih banyak yang baru?" artinya gak perlu beli baju barukan?.

May, sejauh ini tidak pernah menjadi anak yang selalu menuntut ini dan itu. Jajanpun bisa dibilang tidak seperti anak2 lain, yang harus sekian perhari. Karena memang sedari kecil dia tidak terbiasa dengan "jajan" sembarang. Apa yang lewat di depan rumah tidak mesti harus dibeli. Yah semuanya perlu usaha dan penjelasan yang tepat dan bijak, sehingga ia bisa terima argumen yang kita kemukakan.

Ramadhan kali ini May sudah beberapa kali bisa menyelesaikan shoumnya satu hari penuh. Alhamdulillah, kadang ngambek kalau tidak dibangunkan saur. Bukan apa2 sih, biarlah untuk sekedar latihan saja. Kalau tiap hari shoum takut tambah kurus, :). Bukankah emang udah kurus. Kurus bukan kurang gizi, emang modelnya begitu kayaknya, bawaan. energinya maksimal untuk bermain. namanya juga anak kecil. Daya nalarnya yang penting tidak ketinggalan. Bahkan kadang pertanyaan2 sudah mulai susah dijawab. semangat belajarnya yang penting tidak kendur. Kadang2 malah nagih. "mi, soal lagi mi...." Alhamdulillah, semoga sampai gede semangat itu tidak pernah mengendur.



"Sejatinya dengan mengingat (berdzikir) Allah, hati akan tenang...".
Banyak orang jaman ini berkeluhkesah dengan apa yang dialaminya. Yang sedang tidak beruntung merasakan sesak di dada, seakan-akan dia adalah orang yang paling malang sejagat ini. Ketidakpunyaan dirasukkan kedalam dada, sehingga merasa dia adalah orang yang paling papa. Yang tidak beruntung karena sudah tidak punya orangtua merasa bahwa dia orang yang paling menyedihkan.
Ketidaktenangan bathin dilampiaskan dengan mencari jalan2 syetan. Diskotik, pub, ke tempat hibran malam, dll. ada juga yg mendengarkan musik2 syetan perusak kalbu. dalihnya adalah mencari ketenangan. ada juga yang sampai ke puncak2 gunung dan bukit, alasannya mencari ketentraman jiwa.

Bukankah kita ini punya Allah. tuhan yang tidak pernah luput menemani kita.

Rabu, 09 September 2009

.::Catatan Ramadhan (1)::.

Ramadhan kali ini adalah ramadhan yang paling tidak optimal. Bagaimana mau optimal, baru juga dapet sepuluh hari, ech tubuh panas dingin. Gregess... apalagi skarang kalau udah kena flu lama sekali sembuhnya. Dua hari lewat puasa. Ntah ramadhan kapan terakhir puasa bisa batal gara2 sakit. Tapi semua harus diterima dengan lapang dada. toh semuanya datang dari Allah. Semua sudah ada qodarnya. Mudah2an saja ada umur untuk membayarnya pada bulan syawal yg akan datang.
Ramadhan masih seperti tahun2 lalu, tidak ada persiapan khusus dalam rangka menyambutnya. maka adalah wajar jika menjalani shoum ramadhanpun biasa2 saja. Seharusnya ramadhan benar2 dijadikan bulan melatih diri, mencuci kembali kekotoran jiwa selama 11 bulan ini. Ramadhan tidak seharusnya dilalui dengan biasa2 saja. Karena begitu agung dan mulyanya bulan ini.

Buat sebagian orang ramadhan adalah bulan yg benar2 istimewa dan diistimewakan. bahkan seorang kawan 2 bulan sebelumnya sudah menyiapkan diri. Sehingga ketika ramadhan tiba amal2 sholeh terus dijaga, bahkan beliau jarang sekali melewatkan program i'tikaf. Kapan aku bisa seperti itu lagi.
Hasil sebuah i'tikaf tidak terbantahkan. Luar biasa. Bagi mereka2 yang sulit mendapatkan jodoh, coba saja program ini. Insya Allah ada manfaatnya. Siapa tau dengan doa yang ikhlas, Allah akan melapangkan jalan menuju penyempurnaan dien. Diberi pasangan yang solehah/soleh. dikarunia anak2 yang sholeh/hah juga.